
Azmir Azhari mengerjakan patung wajah Bung Karno. Foto: Instagram @azmir_azhari
“Jacob, semoga anda dan keluarga selalu sehat dan sukses. Bila anda berkunjung ke Jakarta, anda akan selalu kami terima di rumah kami,” imbuhnya.
Azmir menulis, saat itu Bung Karno banyak melakukan lawatan internasional.
Seperti ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden John F. Kennedy dan juga ke Uni Soviet untuk menemui Presiden Nikita Kruschev.
Wajah Putra Sang Fajar
Bentuk struktur patung dada dan alas Adriel arahkan kepada bentuk “Gnomon” .
Yaitu batang penunjuk pada jam matahari yang digunakan oleh bangsa Yunani dan Romawi kuno.
Gnomon menjadi instrumen penting pada jam. Karena tanpanya, jam hanya menunjukkan titik-titik angka tanpa menunjukkan informasi waktunya.
Ketika itu, Gnomon dengan berani berdiri menghadap matahari sebagai simbol masa depan yang cerah dan bayangan dari sosok Bung Karno yang bertindak sebagai penunjuk arah.
Figur Sukarno pun ialah simbol karena yang menjadi motif dari perjuangannya ialah Pancasila.
Penggambaranya melalui alas patung yang bersudut 5, dan angka Romawi tertulis dibelakang patung yaitu MCMXLV – VIII – XVII yang mengarah kepada hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Semua ini menunjukkan bahwa kemerdekaan dan kelima sila pada Pancasila ialah modal dasar bangsa Indonesia.
“Untuk menyikapi kejadian pada setiap masa dan tetap mengarahkan mereka kepada arah kebenaran dan kebaikan,” tulisnya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News