Agus mengatakan, penerapan ETLE mobile ini pada wilayah yang sudah memiliki standar dan izin dari Korlantas Polri.
Ini merupakan hasil riset dari wilayah-wilayah yang sudah memenuhi standar dan izin dari Korlantas Polri.
Penerapannya pada daerah-daerah yang memang belum terjangkau ETLE statis
“Untuk pelanggaran-pelanggaran yang sifatnya tematik. Seperti tidak pakai helm, melanggar arus, kemudian juga ada yang melanggar parkir. Secara mobile ini hanya untuk tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh ETLE statis,” katanya
Lebih lanjut, Agus menegaskan masyarakat tidak diperkenankan untuk memfoto dugaan tindak pelanggaran lalu lintas.
Sebab, hasil foto pelanggaran harus bisa sebagai alat bukti di pengadilan.
“Kalau masyarakat nggak boleh, kan keabsahannya itu dari mana dapatnya. Karena ini kan harus harus jadi alat bukti dan pembuktian di pengadilan bukti elektronik itu,” katanya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News