
Ia mengatakan, setelah mendengarkan paparan pengurus POPTI, pihaknya juga akan segera berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga tentang pengendalian dan pencegahan bertambahnya jumlah Thaller di Purbalingga melalui deteksi dini/skrining bagi remaja dan calon pengantin sebelum melaksanakan pernikahan.
“Bentuknya bisa berupa Perbup yang mengatur pelaksanaan deteksi dini/skrining Thalasemia untuk calon pengantin,” katanya.
Ia mengatakan, perlu juga tersedianya pelayanan terpadu untuk para Thaller. Agar keluarga pasien nantinya tidak perlu pergi untuk mencari-cari darah untuk kebutuhan transfusi. Karena semuanya sudah siap.
“Pelayanan terhadap Thaller harus nyaman. Karena seumur hidupnya akan terus tergantung pada tranfusi darah,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News