TABLOIDELEMEN.com – Generasi muda hampir tak mengenal jejak sejarah dan perkembangannya kesenian musik tradisional Krumpyung di Purbalingga.
Padahal, musik Krumpyung sudah mendapat pengakuan Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia sebagai Warisan Budaya Tidak Benda (WBTb) oleh pada tahun 2021.
Budayawan Umah Wayang, Kusno mengatakan, musik Krumpyung dalam sejarahnya merupakan kesenian musik sakral, sebagai pengiring ritual atau selamatan.
“Musik Krumpyung dimainkan saat warga melakukan selamatan seperti, ruat bumi, melahirkan (bayen), sunatan, membangun rumah, jembatan, jelang panen padi, dan ritual lainnya,” katanya.
Menurut Kusno, musik Krumpyung tidak sama dengan Calung dan Angklung. Walau sebagian alat musiknya terbuat dari bambu layaknya calung dan angklung.
“Alat musiknya hampir mirip Calung dan Angklung, tapi iramanya beda. Krumpyung dilengkapi sinden dan penari,” ujarnya.
Sebagai informas, musik Krumpyung terdiri dari Angklung Krumpyung, Gong Bumbung (Bambu)
Lalu, ada Kendang Ciblon/Sabet, Kendang Bem, Ketipung, Kenong (Bambu), Dendeng (Bambu), dan Onclong (Bambu).

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update artikel lainnya di Google News