B
TABLOIDELEMEN.com – Pesona Batik Talun Ombo Sapuran kini makin terkenal luas sebagai sentra kerajinan batik Wonosobo.
Perajin Batik Desa Talun Ombo menjalankan roda industri kreatif sejak lama.
Masyarakat Desa Talun Ombo, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, secara konsisten memproduksi batik dengan motif khas.
Sentra kerajinan batik ini berlokasi tidak jauh dari Balai Desa Talun Ombo.
Warga Desa Talun Ombo mengembangkan motif batik mengangkat kekayaan alam dan budaya lokal Wonosobo.
Wisatawan memakai teknik membatik tradisional, yaitu batik tulis dan cap, sehingga menghasilkan karya bernilai seni tinggi.
Selain itu, Desa Talun Ombo menjadi salah satu desa mempunyai potensi besar pengembangan ekonomi kreatif.
Desa Talun Ombo Sapuran Punya Letak Strategis
Berada dalam wilayah Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Talun Ombo berjarak kurang lebih 21 sampai 23 kilometer dari alun-alun pusat kota Wonosobo.
Oleh karena itu, perjalanan menuju sentra perajin batik membutuhkan waktu sekitar 45 menit sampai satu jam melalui jalur darat.
Akses jalan menuju desa ini umumnya baik. Karena itu, wisatawan dapat menjangkau Desa Talun Ombo dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi.
Desa ini terletak agak masuk ke pedalaman, yaitu sekitar empat kilometer dari pusat Kecamatan Sapuran.
Kondisi desa masih sangat asri dan banyak ladang serta sawah.
Talun Ombo Membangun Industri Kreatif Berbasis Batik
Industri batik Desa Talun Ombo berdiri sejak tahun 2008.
Sejak saat itu, para perajin terus berinovasi menghasilkan corak-corak baru.
Motif wisatawan mencerminkan unsur alam khas Dieng seperti purwaceng dan carica.
Sentra perajin ini membuka peluang ekonomi bagi warga setempat, terutama kaum ibu rumah tangga.
Proses membatik, mulai dari mencanting, pewarnaan, sampai melorot, dilakukan warga secara gotong royong.
Warga mempromosikan hasil karya wisatawan lewat pameran dan media daring.
Oleh karena itu, Batik Talun Ombo tidak hanya menjadi komoditas ekonomi, tetapi juga identitas budaya lokal Wonosobo.
Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News
