28 SMP Negeri di Purbalingga Kekurangan Murid Baru, Tri Gunawan: Tak Ada Penggabungan

28 SMP Negeri di Purbalingga Kekurangan Murid Baru
28 SMP Negeri di Purbalingga Kekurangan Murid Baru

TABLOIDELEMEN.com –Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga belum mengambil langkah penggabungan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang memiliki jumlah murid baru sedikit.

Dindikbud Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi mengatakan, dalam catatannya ada sebanyak 28 SMPN di Kabupaten Purbalingga yang jumlah murid baru sedikit

“Belum ada rencana penggabungan sekolah atau regrouping,” kata Tri Gunawan, Senin 4 Agustus 2025.

Ia menegaskan, penggabungan sekolah tidak serta-merta dan tidak boleh sembarangan.

Salah satu pertimbangan utama adalah jarak antar sekolah yang akan digabung.

Bacaan Lainnya
HUT RI 80

“Jika akses siswa ke sekolah jadi beban. Karena jauh usai regrouping, menyulitkan siswa, maka akan pertimbangan tidak ada penggabungan,” kata Tri Gunawan.

Ia mencontohkan, dalam kasus di jenjang Sekolah Dasar (SD), pernah ada penggabungan antara dua sekolah yang berdekatan, namun berbeda jauh jumlah siswanya.

“Kondisinya berbeda terjadi di wilayah pinggiran. Meskipun jumlah siswa sedikit, jarak antar sekolah cukup jauh dan menyulitkan mobilitas murid jika ada penggabungan,” katanya.

Menurut Tri Gunawan, minimnya jumlah siswa baru di puluhan SMPN tersebut lebih karena faktor rendahnya lulusan dari jenjang sebelumnya, yakni SD dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

“Dari 28 SMPN kurang murid itu, terjadi karena lulusan MI dan SD sedikit. Sebelumnya kami sudah berusaha memberikan kebijakan pendaftaran murid baru secara offline, namun tetap belum optimal memperoleh murid baru,” katanya.

Sebagai informasi, pada tahun ajaran baru ini, jenjang SMPN di Kabupaten Purbalingga menyediakan 333 rombongan belajar (rombel).

Daya tampung sebanyak 10.927 murid.

Namun jumlah murid yang mendaftar belum sepenuhnya memenuhi kuota yang tersedia, terutama di sekolah-sekolah kawasan pinggiran.

 Kecap ABC

Pos terkait