12 November Hari Ayah Nasional, Ayah Dituntut untuk Terus Belajar

Ayah Dituntut untuk Terus Belajar
Ayah Dituntut untuk Terus Belajar

TABLOIDLEMEN.com –  Sosok ayah harus mewarisi dua hal, yakni ilmu dan teladan.

Jika ayah tidak mampu memberikan ilmu yang memadai kepada anaknya, maka minimal cukup dengan memberikan contoh atau teladan yang baik.

Sekretaris Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) H Mochammad Bukhori Muslim mengatakan, fungsi dan peran ayah harus ditingkatkan dari berbagai aspek.

Bacaan Lainnya
Montage dibuat

Terutama soal pemberian pendidikan dan seorang ayah juga harus memberikan contoh serta teladan kepada anak.

Dengan begitu anak itu, merasa memiliki nasab kepada ayah. Tapi tidak hanya sekadar nasab darah, melainkan juga terhubung langsung nasab ilmunya ke ayah.

“Oleh karena itu, ayah dituntut untuk terus belajar,” katanya.

Bukhori menjelaskan, banyak orang yang sekalipun usianya sudah tidak muda lagi, tetapi masih mengaji kepada para kiai. Hal ini, katanya, kerap ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

“Misalnya ketika saya pernah dengar ada seorang yang mengaji ke KH Hasyim Asy’ari, dia ngajak anaknya. Padahal ayahnya sudah tua. Kan itu berarti sebetulnya, kewajiban menuntut ilmu atau ngaji secara sanad masih ada,” kata Bukhori.

“Jangan sampai ayahnya malu karena sudah tua sehingga tidak lagi mau belajar dan menitikberatkan hanya kepada anak untuk terus belajar. Pola itu harus diubah, jangan tidak mau belajar mentang-mentang sudah tua,” imbuhnya.

Terkecuali jika memiliki alasan lain seperti seorang ayah yang tidak memiliki ilmu memadai dan sibuk mencari ma’isyah atau penghasilan secara finansial, sehingga tidak bisa mewarisi ilmu langsung kepada anaknya.

“Kalau kasusnya begitu maka boleh dititipkan (ke pesantren). Tapi sebenarnya yang harus digarisbawahi bahwa tugas utama ayah pertama kali itu adalah mendidik. Kalau ayah tidak punya ilmu bagaimana? Minimal memberikan contoh atau teladan,” katanya.

Karena itu, seorang ayah harus memiliki akhlak yang mulia serta memberikan contoh kepada anak seperti menghormati orang lain, menghargai guru, menghargai tetangga, dan bertutur kata yang baik.

Berbagai teladan tersebut harus didapat pertama kali dari sosok ayah.

“Begitulah peran ayah. Jadi kalau ayah tidak punya ilmu pengetahuan dan sibuk mencari penghasilan maka minimal memberikan contoh yang baik kepada ayah. Misalnya lagi bagaimana menghormati perempuan dan menghormati ibu,” katanya.

Bukhori menambahkan, jangan sampai seorang ayah justru berkata kasar kepada anak.

Bahkan sampai menghardik dengan kata-kata binatang. Perihal itu, menurutnya, sangat sederhana yang semestinya bisa dilakukan oleh ayah.

“Bahaya itu (kata-kata kasar kepada anak). Karena perjalanan kehidupan sang anak tergantung dari bagaimana ayah memberikan contoh dan teladan selama hidupnya. Ini (peran dan tugas ayah) yang harus ditekankan pada peringatan Hari Ayah Nasional,” katanya.

 

 

Pos terkait

Montage dibuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *