TABLOIDELEMEN.com – Sebanyak 1.698 Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kabupaten Purbalingga sudah kembali bersekolah.
Mereka sebagian besar mengikuti kegiatan pendidikan di Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) atau sekolah kejar paket.
“Jumlah ATS di Kabupaten Purbalingga cukup tinggi. Oleh karena itu, kami berharap PKBM untuk menggandeng pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Purbalingga, yang tak memiliki lembaga pendidikan formal,” kata Koordinator Kabupaten Purbalingga Gerakan, Mage Pada Sekolah, Kabupaten Purbalingga Subeno, Rabu 7 Desember 2022
Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga ini menjelaskan, sistem jemput bola tersebut menurutnya lebih efektif, untuk mengurangi angka ATS di Kabupaten Purbalingga.
Pihaknya sedang melakukan sosialisasi. PKBM penyelenggara pendidikan ini adalah yang berada di lokasi paling dekat dengan Ponpes tersebut,” lanjutnya.
“Jadi nantinya pengajar PKBM datang langsung ke Ponpes tersebut, untuk memberikan pendidikan kepada ATS yang ada di ponpes tersebut,” jelasnya.
Dia mengatakan, selama ini stigma PKBM hanya menjadi penyelenggara pendidikan kesetaraan harus berubah.
PKBM tidak hanya menyelenggarakan pendidikan Paket A, B dan C.
Karena, PKBM juga bisa menyelenggarakan pendidikan vokasi, pemberdayaan perempuan bahkan kepemudaan.
PKBM didorong untuk terus mengoptimalkan potensi yang ada agar stigma PKBM bisa berubah dan menjadi lebih baik ke depannya.
“Termasuk mengatasi persoalan ATS,” katanya.
Data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2019 menyebutkan 22 ribu anak usia 7-18 tahun di Kabupaten Purbalingga tidak bersekolah.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News